Menurut Imam Ghazali, Inilah 6 Tipe Wanita yang Tidak Boleh Dinikahi Meski Cantik dan Kaya
Dalam Ihya’ Ulumiddin bab Adab Nikah, Imam Al Ghazali memberikan nasehat kepada laki-laki muslim agar tidak menikahi enam tipe wanita, yaitu : Al Annanah, Al Mananah, Al Hananah, Al Haddaqah, Al Barraqah, Dan Asy Syaddaqah.
Siapa saja yang termasuk dalam 6 tipe wanita menurut Imam Ghazali? Berikut ini penjelasannya:
Al Annanah
Al Annanah adalah wanita yang suka mengeluh dan mengadu.
Menikahi wanita tipe ini membuat suami sulit mencapai sakinah dalam keluarga. Sebab suka mengeluh tidak mendatangkan solusi apapun. Ia justru bisa menguras emosi suami. Sedangkan mengadu sering merusak hubungan baik dengan sesama, baik kerabat maupun sahabat. Apalagi jika yang suka diadukan istri adalah orang tua suami.
Al Mananah
Al Mananah adalah wanita yang suka mengungkit-ungkit kebaikan dan jasanya.
Menikahi wanita tipe ini membuat seorang laki-laki terhambat menjalankan perannya sebagai pemimpin keluarga. Jika ia berbeda pendapat dengan istrinya, sang istri mengungkit kebaikan dan jasanya. Apalagi jika secara ekonomi sang suami “lebih rendah” dari istrinya.
Selain itu, mengungkit kebaikan berbahaya bagi kehidupan akhirat keluarga. Setiap keluarga muslim pasti menginginkan bisa masuk surga bersama-sama. Namun, perilaku mengungkit kebaikan mengancam terhapusnya pahala kebaikan tersebut. Jika pahala-pahala kebaikan terhapus, lalu apa bekal untuk masuk surga?
Al Hananah
Al Hananah adalah wanita yang suka menceritakan dan membanggakan orang di masa lalu.
Jika ia janda, ia membangga-banggakan mantan suaminya. Jika ia belum pernah menikah sebelumnya, mungkin ia membangga-banggakan ayahnya dan membandingkan dengan suaminya. Atau mungkin membangga-banggakan saudaranya atau temannya di hadapan suami.
Lebih parah lagi, kalau ternyata ia pernah pacaran sebelum menikah dan membangga-banggakan pacarnya di hadapan suami.
Al Haddaqah
Al Haddaqah adalah wanita yang keinginan belanjanya besar, mudah tertarik suatu barang atau produk, dan suka meminta suami membelikan. Pendek kata, boros dan konsumtif.
Jika wanita-wanita tipe sebelumnya menguras emosi suami, wanita tipe ini menguras kantong suami. Meskipun suaminya orang yang kaya, boros tetap tidak baik dan tidak disukai agama.
Apalagi jika suaminya pas-pasan atau miskin. Betapa banyak suami yang akhirnya terperosok ke jalan haram gara-gara permintaan istri yang berlebihan.
Al Barraqah
Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa ada dua makna al Barraqah.
Pertama, ia adalah tipe wanita yang suka berhias sepanjang hari. Meskipun demi tampil menawan di hadapan suami, berhias sepanjang hari termasuk sikap berlebihan.
Berlebihan dalam belanja kosmetik dan berlebihan dalam pemanfaatan waktu yang mengabaikan kewajiban-kewajiban lainnya. Apalagi jika niatnya bukan untuk suami.
Kedua, wanita yang tidak mau makan dan suka mengurung diri sendirian.
Pertama, ia adalah tipe wanita yang suka berhias sepanjang hari. Meskipun demi tampil menawan di hadapan suami, berhias sepanjang hari termasuk sikap berlebihan.
Berlebihan dalam belanja kosmetik dan berlebihan dalam pemanfaatan waktu yang mengabaikan kewajiban-kewajiban lainnya. Apalagi jika niatnya bukan untuk suami.
Kedua, wanita yang tidak mau makan dan suka mengurung diri sendirian.
Dengan kata lain, ia tipe penyedih. Bagaimana keluarga bisa sakinah mawaddah wa rahmah kalau sang istri suka berbuat demikian?
Asy Syaddaqah
Asy Syaddaqah adalah tipe wanita yang suka nyinyir dan banyak bicara.
Hampir setiap hal dikomentari dan komentarnya bukanlah komentar yang bermanfaat. Ada hal yang wajar saja dikomentari negatif apalagi jika ada kesalahan.
Menikahi wanita tipe ini, sulit bagi suami menemukan kedamaian karena semua sikapnya akan menjadi sasaran komentar nyinyir sang istri.
Itulah 6 tipe wanita yang sebaiknya tidak dijadikan istri atau pendamping hidup menurut Imam Ghazali. Semua itu demi kebaikan dan ketentraman rumah tangga dan keluarga kelak. Bukankah tujuan menikah adalah untuk ibadah? Oleh sebab itu, dalam memilih istri, sebaiknya yang dinilai pertama kali adalah akhlaknya. Semoga dengan begitu, akan terbina suatu rumah tangga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Amiin Yaa Rabbal Alamiin.
sumber : http://bit.ly/1PyxU9X
Tidak ada komentar:
Posting Komentar